Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, saat mengunjungi Pengolahan Sampah Organik Metode Biokonversi Black Soldier Fly (BSF) di Lingsar kabupaten Lombok Barat. (foto/istimewa) 

Dimensintb.com-Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mendorong Pengolahan Sampah Organik Metode Biokonversi Black Soldier Fly (BSF). Ini dijadikan sebagai central Edukasi Maggot bagi masyarakat. Produk berupa maggot yang dihasilkan BSF Lingsar diupayakan menjadi sejumlah jenis seperti maggot basah, kering dan tepung.

Hal tersebut, disampaikan Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, saat mengunjungi Pengolahan Sampah Organik Metode Biokonversi Black Soldier Fly (BSF) di Lingsar kabupaten Lombok Barat.

"Semua itu menjadi potensi ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik," ungkap, Kamis (01/12).

Menurut Ummi Rohmi sapaan akrabnya wakil gubernur NTB, Maggot telah terbukti memberikan kemanfaatan yang nyata dan bisa diintegrasikan untuk mendukung sektor lainnya. Apalagi maggot yang langsung  diintegrasikan dengan beternak dan dijadikan sebagai pakan ternak sendiri.

"Dengan upaya itu, maka sampah  tidak lagi menjadi musibah tapi justru mendatangkan berkah," ujar Ummi Rohmi.

Ia berharap pula penataan pengolahan sampah organik BSF juga perlu diperhatikan, terutama penataan taman, bangunan dan fasilitas pendukung lainnya. Sehingga masyarakat yang mengunjungi pengolahan sampah organik BSF tidak menyisakan kesan yg tidak baik.

"Saya minta ini bisa segera ditata dengan baik. Meski sebagai tempat pengolahan sampah tapi mampu memberi kesan yang baik," tegas Ummi Rohmi.

Sementara, Kepala UPTD TPA Sampah Regional NTB, Radyus Ramli mengungkapkan berbagai tempat pengolahan sampah organik BSF terus dilakukan perbaikan. Upaya renovasi terus dilakukan seperti tempat penangkaran BSF dan produksi telur begitu juga tempat produksi pakan dan pupuk.

"Semua sedang berjalan, insya Allah dalam waktu dekat akan ditargetkan selesai," jelasnya. (DN)