Warga Negara Jerman berdarah Masbagik-Lombok, jalani tradisi adat suku sasak Nyongkolan, (foto/istimewa)

Dimensintb.com - Pasangan pengantin asing asal kewarganegaraan Jerman, menghebohkan masyarakat Desa Masbagik Selatan Kecamatan Masbgaik. Bagaimana tidak pasangan ini menjalankan tradisi budaya sasak, dengan melakukan rangkaian trakhir tradisi perkawinanna  yaitu tradisi adat Nyongkolal.

Nyongkolan merupakan sebuah tradisi lokal di Lombok, dimana sepasang pengantin di arak beramai-ramai seperti seorang raja menuju rumah ataau kediaman sang pengantin wanita.

Arak-arakan ini selalu diiringi dan diramaikan dengan beraneka tetabuhan alat musik tradisional dan kesenian khas suku Sasak. Tujuannya agar para warga sekitar mengetahui bahwa pasangan pengantin tersebut sudah menjadi sepasang suami istri yang sah.

Berdasarkan informasi diketahui pengantin laki - laki yang bernama Jhon Patrik Leger atau akrab dipanggil Patrik memiliki darah suku sasak asli dari ibunya yang merupakan keturunan asli dari Masbagik. Dimana kala itu ibunya menikah dengan bapaknya yang merupakan warga negara Jerman, setelah menikah ibunya kemudian ikut suaminya dan tinggal Jerman.

Selain itu, diketahui pelaksanaan pernikahan kala itu dilaksankan akad nikah dengan agama islam, karena bapaknya ikuti agama yang dianut oleh ibunya. dari pernikahan itu di karuniai tiga anak, dengan dua putra dan satu putri.

Dalam pantauan media ini, terlihat ada yang unik dalam sebuah prosesi nyonkolan (Bejango istilah sebutan masyarakat Masbgaik- red). berlangsung di Desa Masbgaik Selatan Kecamatan Masbgaik, Jumat (18/08).

Saat berlangsung acara Nyongkolan warga Negara Jerman

Terlihat sepasang pengantin kewarganegaraan jerman yaitu Patrick dan jasmine melakukan rangakain tradisi adat nyongkolan. Seperti proses nyongkolan pada umumnya, lengkap dengan iring - diiring oleh kelurga dan sahabat serta diiringan gendang blek.

Namun prosesi ini di selenggarakan bukan tanpa alasan, ini karena Patrick yang merupakan warga negara jerman memiliki garis darah asli suku sasak dari ibu nya yang berasal dari Kecamatan Masbagik.

"Patrick dan jasmine kini sama-sama berusia 25 tahun dan telah melangsungkan pernikahan secara agama islam di Stuttgart jerman pada bulan april," tutur Farida ibu kandung Patrick yang merupakan keturunan Masbagik, saat ditemui di usai acara berlangsung.

Terlihat warga Negara Jerman sedang menggunakan pakaian adat Sasak

Meski tinggal di Jerman, kata Farida, dirinya tidak mau melupakan kelurga dan juga tradisi budaya tempat lahirnya. "walaupun dia telah lama tinggal  dan melahirkan anaknya di Jerman, namun sebagai orang indonesia lahir di Lombok saya tidak lupa budaya sasak. Saya juga tetap bangga menjadi orang indonesia," pungkasnya.

Kegiatan adat nyongkolan tersebut berlangsung dengan meriah dengan disaksikan oleh banyak warga sekitar dan menjadi tontonan menarik, karena sepasang bule khas warna kulit orang asing berjalan dengan iring iringan gendang blek.(DN)