(foto/istimewa)

Dimensintb.com, Lombok Timur - Hearing lanjutan yang dilakukan oleh Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lombok Timur (Lotim), berbuah kekecewaan yang dirasakan oleh gabungan pengacara dan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Selong.

Pasalnya perwakilan dari pihak BRI cabang Selong tidak hadir dalam hearing yang sudah dijadwalkan oleh DPRD Lotim. Selian BRI cabang Selong, pihak otoritas jasa keuangan (OJK) dan pihak Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (PKNL) turut tidak hadir dalam hearing tersebut.

Atas itu, komisi III DPRD Lotim akan kembali menjadwalkan ulang pada Selasa (21/10), setelah komunikasi langung dengan dengan pihak terkait. Selain itu pihaknya juga akan menghadirkan Bale Mediasi Lotim.

"Kita hari ini bisa bertemu dengan pihak nasabah, akan tetapi pihak terkait seperti Bank BRI, OJK dan Balai Lelang  hari ini tidak bisa hadir," kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Lotim Faruk Bawazir usai hearing.

Lebih lanjut dikatakannya, ketidakhadiran dari pihak BRI Selong dikeluarkan ada agenda sidang di pengadilan Negeri Selong. Sedangkan pihak terkait lainya tidak ada informasi terkait kehadiran baik dari pihak OJK dan PKNL.

Kendati demikian pihaknya sudah lakukan komunikasi dengan pihak BRI dan OJK dan pihak dari kedua lembaga itu siap untuk hadir di jadwal berikutnya. "Pihak termohon tidak bisa hadir hari ini. Tapi insya Allah tanggal 21 meraka siap untuk hadir," terangnya.

Menurutnya, pihaknya berharap hearing nantinya semua pihak bisa hadir semua. Baik dari pihak BRI, OJK, PKNL dan termasuk dari pihak yang mengadu yaitu Gabungan Pengacara dan nasabah BRI Selong. Selain itu, pihaknya juga akan menghadirkan Balai Mediasi Lotim.

"Kita berharap hearing ini ada rekomendasi dan hasil yang terbaik. Karena nasabah punya niat baik dan mereka mau selesaikan masalahnya," tegasnya.

Sementara itu, koordinasi Gabungan pengacara dan nasabah BRI Selong, sangat menyayangkan ketidak hadiran dari pihak BRI, OJK dan PKNL. "Kita berharap mereka semua bisa hadir di jadwal berikutnya, ungkapnya.

Ia menambahkan, Nasabah yang hadir dalam hearing ini adalah nasabah kredit macet  dan terhimpun saat ini sekitar 25 orang. Sesungguh diluar yang tidak ikut masih banyak. "Ini baru nasabah yang macet, belum nasabah kehilangan uang di ATM dan belum yang lain-Lain," tandasnya.(*)