Dinas Kesehatan Lombok Timur melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan, menggelar Sosialisasi vaksin Heksavalen.

Dimensintb.com, Lombok Timur - Dinas Kesehatan Lombok Timur melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P3KL) menggelar kegiatan sosialisasi vaksin Heksavalen pada Kamis (20/11) di Pendopo Bupati Lombok Timur (Lotim).

Dalam kegiatan tersebut Dinas Kesehatan Lotim menghadirkan narasumber dari Kementerian Kesehatan. Sebagai rangkaian dari kegiatan sosialisasi, dilakukan pemberian vaksin Heksavalen kepada saran vaksinasi.

Sementara peserta sosialisasi yang hadir diantaranya, kepala puskesmas, pengelola program imunisasi, petugas promosi kesehatan di Puskesmas. Selain itu, tokoh agama dan tokoh masyarakat, serta Kader yang merupakan garda terdepan di posyandu.

Kepala Bidang P3KL pada Dinas Kesehatan Lotim H. Syahid Romdlan, S.Kep. Nes, M.Kes menjelaskan bahwa vaksin Heksavalen adalah jenis vaksin kombinasi yang memberikan perlindungan terhadap enam penyakit sekaligus dalam satu suntikan.

Dimana vaksin ini menggantikan jadwal imunisasi yang sebelumnya memerlukan beberapa suntikan terpisah, sehingga lebih praktis dan mengurangi trauma pada bayi.

"Vaksin Heksavalen merupakan gabungan dari dua jenis vaksin yaitu vaksin Pentavalen dan Ipvive. Jadi yang dulu itu dua kali penyuntikan, tapi sekarang dilakukan satu kali suntikan saja,"  jelas H. Sahid.

Menurutnya, dengan kehadiran para kepala Puskesmas, pengelola program imunisasi hingga Kader yang manjadi garda terdepan dalam pelayanan pemberian vaksin kepada Balita. Ia berharap nantinya akan lebih masif lagi melakukan sosialisasi vaksin Heksavalen ditengah masyarakat.

"Dengan kehadiran meraka ini, kita harap nanti melakukan sosialisasi lebih masif lagi ditengah masyarakat," ungkapnya.

Disinggung penerimaan masyarakat, Sahid tegaskan berdasarkan hasil penelitian diangka 30 persen sebelumnya masyarakat takut ke posyandu membawa anaknya imunisasi, dikarenakan suntikan dua kali. Akan tetapi saat ini dengan vaksin Heksavalen masyarakat menerima dengan bagus.

Dengan penggabungan dua jenis vaksin ini dengan satu kali suntikan justru masyarakat secara fisiologis lebih tenang, karana anaknya hanya satu kali suntikan dengan dosis yang sama. "Jadi dengan dosis yang sama. Tapi  jumlah penyakit yang dicegah ada enam tetapi kalau dulu hanya lima dengan satu kali injeksi," ujarnya.

Ia menambahkan, Lotim merupakan satu pilot project oleh Kementerian Kesehatan untuk wilayah provinsi NTB. Dimana ada 9 provinsi di Indonesia yang menjadi pilot project. "Seluruhnya ada 9 provinsi yaitu Yogyakarta, Bali, NTB dan 6 sisanya di semua provinsi Papua," tandasnya.(*)