Poto bersama Ketua Pemenang Partai NasDem Bali Nusra Julie Laiskodat, dengan memperlihatkan SK penunjukan Willy Aditya sebagai Ketua DPW Partai NasDem Provinsi NTB, dengan didampingi jajaran pengurus Partai Lainnya, (poto/DN) 


Dimensintb.com-Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi NTB, Dr Sitti Rohmi Djalilah, dengan resminya mundur dari kepengurusan serta keanggotaan dari  Partai NasDem.

Kepastian tersebut, disampaikan langsung Ketua Pemenangan Wilayah Bali Nusra Partai NasDem, Julie Laiskodat di acara Konsolidasi Organisasi dan Pemenangan Partai NasDem NTB.

Julie menegaskan, bahwa dirinya menerima surat pengunduran diri Siti Rohmi Djalilah per tanggal 22 November 2022.

Di mana kata dia, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem langsung menindaklanjuti itu dengan melangsungkan rapat. Sebab kata dia  tidak boleh ada kekosongan kepemimpinan di Partai NasDem.

"Suratnya tanggal 21 November dan kita terima besoknya, dan kita langsung agendakan pertemuan untuk memberikan tongkat estafet ke salah satu pengurus DPP, karena tidak boleh ada kekosongan kepemimpinan," katanya di Kantor DPW Partai NasDem NTB, Jumat (25/11/2022).

Lebih jauh kata dia, pengunduran diri Siti Rohmi adalah dinamika biasa, dan dia tegaskan pula bahwa Partai NasDem terbiasa mengalami itu.

"Ini dinamika biasa, bukan hal baru di Partai NasDem dan intinya NasDem NTB tetap solid, dan kita semakin optimis suara NasDem di NTB tidak akan berpengaruh, apalagi dengan cout tile effect Anies Baswedan selaku calon presiden NasDem," jelasnya.

Lanjut Julie, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, telah memutuskan jika Ketua DPP NasDem Willy Aditya sebagai suksesi Rohmi Djalilah hingga tahun 2024 dan diberikan waktu 30 hari kalender untuk menyusun kepengurusan baru.

"Di Partai NasDem tidak ada Plt, Kakak Willy langsung menjadi Ketua DPW Partai NasDem Provinsi NTB secara definitif, dan dalam 30 hari ke depan, susunan kepengurusan itu akan dilaporkan dan dibahas langsung di DPP," tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPW NasDem Provinsi NTB, Willy Aditya menyatakan jika Kader Partai NasDem harus adil dari dalam pikiran dan itu harus diresapi dalam sikap dan tindakan.

"Di Partai NasDem kita harus adil sejak salam pikiran. Tidak boleh ada pertanyaan ini orang siapa dan dari mana, jika dia Kader NasDem maka dia adalah sahabat kita tanpa ada pertanyaan dan narasi yang bersifat insinuatif dan menyulut konflik," tegasnya.

Disinggung terkait dengan sikapnya terhadap gerbong Rohmi di susunan kepengurusan yang hendak disusun, ia menegaskan partai NasDem adalah partai terbuka dan mengedepankan rekonsiliasi dan meminimalisir konflik internal.

"Kita tidak boleh mengadili orang. Itu orang siapa dan darimana. Di Partai NasDem hanya satu, yakni Surya Paloh Man artinya tidak ada perbedaan kader di NasDem. Saya pertegas Kader NasDem tidak mengenal kata dendam," ujarnya.

Lebih jauh, ia mengatakan konflik yang lahir dari dinamika harus menjadi momentum dan harus dijadikan sebagai patahan sejarah untuk lebih maju dan membentuk soliditas kader untuk menjadikan NasDem sebagai partai pemenang.

"Intinya kita tidak boleh melanggar nurani. Di Partai NasDem kita harus bentuk persatuan bukan persatean yang hanya dikumpulkan oleh satu lidi, yang mengedepankan kepentingan pribadi dan kelompok. Its Time, ini adalah waktu kita untuk menjadi pemenang," tandasnya. (DN)