Acara wisuda ke-XXV IAI Hamzanwadi NW Lombok Timur, yang berlangsung di Pelataran Auditorium Ummuna Hj. SIti Raihanun Zainuddin Abdul Majid di Anjani Lombok Timur. (poto/DN) 

Dimensintb.com-Sekitar 354 orang Mahasiswa dari semua jurusan berhasil menyelesaikan study di Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Nahdlatul Wathan (NW) Lombok Timur, dan ditetapkan sebagai Sarjana IAI Hamzanwadi NW Lombok Timur berdasarkan Surat Keputusan Rektor.

Keputusan itu di tetapkan dalam Rapat Senat Terbuka Wisuda Sarjana Strata Satu Angkatan ke- XXV Tahun Akademik 2022/2023. Acara wisuda ke-XXV IAI Hamzanwadi NW Lombok Timur, yang berlangsung di Pelataran Auditorium Ummuna Hj. SIti Raihanun Zainuddin Abdul Majid di Anjani Lombok Timur (Lotim) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (26/11).

Hadir dalam acara tersebut, Rois 'am Dewan Musytasyar PB NW selaku Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin NW Anjani, Ummuna Al-Mujahidah Albarrah HJ. Siti Raihanun Zainuddin Abdul Majid, para Tuan Guru dan Masyaikhul Ma'had Darul Qur'an Wal-Hadits, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, 40 Kepala Dinas di lingkungan OPD Provinsi dan Kabupaten/kota, para Pimpinan Badan Otonom NW, Civitas Akademik IAI Hamzanwadi NW Lotim, para Wisudawan dan Wali Mahasiswa.

Dalam pidataonya, Rektor IAIH NW Lotim TGKH. L. Gede Muhammad Zainuddin Atsani, LC., M.Pdi, menyampaikan selamat serta apresiasi kepada para peserta Wisuda, yang telah berhasil menyelesaikan study di kampus IAI Hamzanwadi NW Lombok Timur.

Rektor berharap para Wisudawan pada tahun ini, dapat memberikan manfaat kepada masyarakat, dengan memberikan contoh yang baik di lingkungan mereka masing-masing, "Tetaplah berarti dimana saja kalian nanti," ucapnya.

Menurutnya, mahasiswa yang selesai dan ikut diwisuda pada tahun ini, menandakan mereka telah memiliki kesiapan untuk berkiprah ditengah-tengah masyarakat. Disebutkan Pula bahwa makna penting dari Wisuda adalah "Siap Sedia" untuk kembali kepada masyarakat, dimana mereka datang. "Wisuda bermakna siap sedia kembali ke masyarakat," ujarnya.

Selain itu, TGKH. L. Gede Muhammad Zainuddin Atsani, berharap pula agar para Wisudawan bisa menjadi sarjana yang saujana. Sarjana menurut pandangannya, adalah para cendikiawan yang siap berbuat dengan bekal pengalaman dan pandangan yang luas, berperilaku terbuka, dan memiliki visi yang jelas.

"Kalian harus menjadi Sarjana yang Saujana, Sarjana berarti kalian adalah cendikiawan yang memiliki pandangan luas, berperilaku terbuka dan visioner, tidak lengah, tidak berkeluh kesah, dan tetap memiliki semangat menghadapi kehidupan yang baru," bebernya.

Lebih jauh ditegaskan, sebagai salah satu PTKAIS di Nusa Tenggara Barat , IAI Hamzanwadi NW Lotim selalu bersiap mensukseskan program pemerintah provinsi ataupun kabupaten, dalam bidang pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan langkah IAI Hamzanwadi NW Lotim yang terus berupaya membangun Inovasi dan melakukan pembenahan dari seluruh aspek akademik.

Lebih Jauh dikatakan Rektor, IAIH NW Lotim akan membuka Program Studi Baru yang dibutuhkan dalam dunia kerja. Hal tersebut sebagai upaya kampus untuk memberikan solusi kepada lulusan, agar tidak kesulitan berkompetisi dengan kompetitor lain, terutama para angkatan kerja yang dikeluarkan oleh Kampus-kampus lainnya di Nusa Tenggara Barat.

Dari inovasi-inovasi yang dilakukan oleh kampus IAIH NW Lotim, membuatnya sebagai salah satu kampus dengan jumlah mahasiswa terbanyak. Dalam lima tahun terakhir ini rata-rata mahasiswa baru yang masuk di IAI Hamzanwadi NW Lotim berjumlah 1200 mahasiswa.

"sebagai lembaga perguruan tinggi, IAIH NW Lotim terus berbenah dari semua aspek, hingga rata rata jumlah mahasiswa baru yang masuk pada lima tahun terakhir 1200 orang, jumlah terbesar diseluruh PTKIS di NTB, untuk itu IAIH akan membuka Program Studi baru yang dibutuhkan dunia kerja," tandasnya.

Sementara Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah,  dalam sambutanya menyampaikan bahwa wisuda bukan sekedar acara untuk menyambut kebahagiaan, karna sudah menyelesaikan studi. Lebih dari itu,  ia disebutkan bahwa Wisuda adalah Pelepasan untuk kembali Berkhidmat.

Sebuah makna, sambungnya, mengingatkan para Wisudawan, dimana setelah empat tahun mahasiswa belajar di bangku kuliah, mereka akan kembali kepada masyarakat untuk membuktikan kemampuan mereka selama berada di perguruan tinggi.

Masih kata Gubernur, perkhidmatan Mahasiswa itu setelah wisuda. Hal ini merupakan harga diri bagi mahasiswa dan lembaga perguruan tinggi.  Dimana menurutnya, baik dan buruknya nilai mahasiswa setelah wisuda, juga akan menjadi nilai bagi kampus tempat mereka belajar.

"Acara Wisuda ini bukan hanya sekedar acara, tapi melepas saudara dan saudari semua kepada masyarakat untuk berkhidmat," tukas Bang Zul sapaan Akrabnya. (DN)