Wakil Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, saat menghadiri Workshop MikroPlastik di UNU yang bertema ”Bagaimana Kondisi Mikroplastik Setelah Alih fungsi Sungai Menjadi Tempat Sampah', (foto/istimewa) 


Dimensintb.com-Warisan terbaik bagi anak cucu ke depan sebagai generasi penerus yang akan datang adalah meninggalkan lingkungan yang asri dan lestari. Insya Allah akan survive selama bisa dijaga dan makin asri dan lestari kedepannya akan bisa memberikan kontribusi yang luar biasa.

Demikian diungkapkan Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, di Aula Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, Rabu (11/01). Pada Workshop MikroPlastik betemakan 'Bagaimana Kondisi Mikroplastik Setelah Alih fungsi Sungai Menjadi Tempat Sampah'.

Dalam acara tersebut, Wagub mengapresiasi  ikhtiar-ikhtiar Civitas Akademika UNU yang sudah ditujukkan selama ini. Ia menyebut, salah satunya bayar SPP dengan sampah, melakukan kegiatan-kegiatan terkait lingkungan, kesehatan (pencegahan stunting), dan sosial keagamaan lainnya.

"Berdiri sudah delapan tahun, bagi umur sebuah Universitas masih kecil tetapi progresnya sudah luar biasa. Jadi ini harus terus dinamakan dan tingkatkan," puji Umi Rohmi sapaan akrab Wagub.

Umi Rohmi menambahkan, berbicara pada isu mikroplastik sudah berada pada posisi yang membahayakan kalo tidak peduli. Oleh karena itu harus didorong agar terus dibentuk bank-bank sampah sehingga bisa menjadi nilai ekonomi bukan malah menjadi masalah bagi masyarakat.

"Kegiatan ini bagian dari komitmen UNU terhadap lingkungan karena lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam membangun daerah," jelasnya

Sementara itu, Rektor UNU Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Baiq Mulianah, M. Pd., menyampaikan terimakasih dan selamat datang di Kampus UNU.

Dijelaskan Baiq Mulianah, Kampus yang sudah berusia delapan tahun itu sudah memiliki 4.000 Civitas akademika, terdiri dari 4 Fakultas.

"Tentu saja apa yang dilakukan hari ini adalah bagian dari ikhtiar panjang apa yang menjadi misi berdirinya lembaga pendidikan," ungkapnya.

Diceritakan Rektor UNU, sejak tahun 2018 awal kampus sudah menginisiasi terbentuknya bank sampah, dan mahasiswa-mahasiswi boleh-boleh bayar SPP dengan sampah.

"Walaupun jauh dari kata sempurna, setidaknya kita sudah menginisiasi dan memulai menebarkan kebaikan-kebaikan yang diyakini memiliki dampak positif," pungkasnya.(DN)