Momen pemasangan Alat Pemantau cuaca, (foto/DN) 

Dimensintb.com- Untuk mendapatkan alat pemantau cuaca ini, usulannya dari Konsorsium Alas Strait Climate Alliance atau Aliansi Iklim Selat Alas (ASCA), yang anggotanya terdiri dari Pemprov NTB, Universitas Mataram, Universitas Hamzanwadi Lombok Timur, dan PT. Eco Solutions Lombok.

Konsorsium mendapatkan hibah Alat station cuaca ini dari perusahaan yang peduli terhadap perubahan iklim, PESSL Intruments GMBH yang berbasis di Austria dan Singapura.

Hal ini disampaikan Sriwartini dari ASCA kepada media ini pada saat pemasangan Station Cuaca di lokasi Dusun Orong Gerisak Desa Wisata Tetebatu Lombok Timur, Sabtu (11/3)

Sebagai Pilot Projects, dikatakan Sri sapaan Akrabnya, salah satu tim ASCA, dimana ASCA mendirikan alat pemantau cuaca radius 700 m, ditempatkan di lokasi yang Signal nya bagus, karena menggunakan seluler, di Tetebatu terpasang di dua lokasi, yaitu di lapangan umum Tetebatu dan Di Dusun Orong Gerisak Desa Wisata Tetebatu. 

Kedepannya, lanjut dia, dapat melacak data cuaca dan bagaimana perubahannya. Alat ini nantinya akan dapat membantu menciptakan sistem yang dapat memprediksi pola cuaca di masa depan, dan dengan cara ini dapat membantu petani untuk merencanakan kegiatan penanaman  mereka.

“Sistem ini juga dapat membantu petani untuk menghubungkan jenis penyakit dan hama pada kondisi cuaca tertentu serta dapat juga digunakan sebagai peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan(OPT),” terangnya.

Lebih Jauh kata Sri, Keberadaan alat pemantau cuaca ini bertahan untuk jangka panjang, sehingga dapat dimanfaatkan oleh petani secara luas untuk “membaca” perubahan cuaca, ini dapat dilakukan penyesuaian pola tanam. Dampaknya, pada efisiensi ongkos produksi, dengan hasil maksimal.

"Konsorsium ASCA  dan stakeholders di maksud, menjadikan Provinsi NTB sebagai pusat data iklim dan cuaca terbesar di Asia. Sebanyak 75 alat stasiun pemantau cuaca akan dipasang disejumlah titik," terangnya.

Selain itu, Seri membeberkan, dari 75 alat yang akan dikirimkan hingga akhir tahun ini, baru 5 yang sudah dikirim dan dipasang di beberapa titik di Kabupaten Lombok Timur, diantaranya di pasang 2 station cuaca di desa wisata Tetebatu dan Sisanya akan dikirim bertahap.

"Pemasangan alat dan untuk simulasi lapangan dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur di 5 titik, yaitu 2 titik di Tete Batu, 1 titik di Sakra, 1 titik di Jerowaru dan 1 titik di Sekaroh. Ke Lima alat tersebut adalah untuk tahap uji coba untuk mencari tahu kekuatan dan kelemahan dari alat tersebut di lapangan (trial and error),” ujarnya.

Sistem station cuaca ini, tambah Sri, dapat diintegrasikan bersama dengan BMKG NTB sebagai penanggung jawab informasi iklim dan cuaca. Sehingga kedepannya, hasil dari data cuaca yang terbaca oleh sistem tidak memiliki perbedaan yang signifikan yang dapat menciptakan kebingungan di masyarakat.(*)