Momen TIMMAS menyalurkan bantuan. (dok/DN) 

Dimensintb.com - Relawan adalah individu yang rela sumbangkan tenaga atau jasa, kemampuan, dan waktu tanpa mengharapkan upah secara financial atau tanpa mengharapkan keuntungan materi dari organisasi pelayanan yang mengorganisasikan suatu tertentu secara formal.

Jadi, relawan tidak melakukannya atas dasar motivasi atau mengharapkan imbalan uang. Meski begitu, dampak dari apa yang mereka lakukan bisa sangat berpengaruh untuk banyak orang. Ada juga yang membuat relawan menjadi terkenal dan bahkan namanya mendunia. Mereka biasanya melakukan hal-hal yang tidak biasa dan jarang dilakukan orang lain.

Saat mendengar kata relawan, kemungkinan besar yang terlintas dalam benak sebagian dari kita adalah orang-orang yang membantu saat terjadinya bencana, seperti evakuasi korban. Atau juga mereka yang membantu kebutuhan dasar mereka saat di barak penampungan.

Namun apakah relawan hanya hadir sebatas momen bencana saja? Pengertian relawan cukup luas. Mereka mengorbankan waktu dan tenaga untuk melakukan aktivitas yang dianggap memberikan keuntungan positif bagi lingkungan, Masyarakat atau Organisasi yang dibantunya.

Relawan Lombok Timur pada saat gempa bumi dan Tsunami melanda Aceh tahun 2004 banyak yang mengabdikan dirinya untuk menolong membantu Masyarakat Aceh, dari dokter hingga para pemuda Lombok Timur, Sebut saja dokter M. Toha (Alm) dan paramedis lainnya ikut bergabung dengan Relawan medis seluruh Indonesia ikut mengevakuasi dan mengindentifikasi mayat-mayat.

Di sana selama hampir dua bulan, dan relawan lainnya Mirzoan Ilhamdi, Zul Amri, Suherman yang sekarang kades Paokmotong dan Zarkasih mereka juga ikut mengevakuasi jenazah selama satu setengah bulan di bawah koordinasi TNI dan Maritim.

Ada juga kumpulan Masyarakat pemuda yang tergabung pada Tindakan Masyarakat Masbagik (TIMMAS) yang bergerak cukup masif dari tahun 2016, peduli banjir bandang Sambalia, banjir Sumbawa dan Bima sampai 2018 saat gempa melanda Lombok.

Bahkan Ketua TIMMAS,‎ Nazalus Syobri pada saat itu bersama Para Tuan Guru mengadakan kegiatan, solat Magrib berjamaah, Yasinan, bertahlil dan berdoa bersama dalam rangka bermunajat kepada Allah SWT agar diberikan ketabahan dan kesabaran bagi semua korban gempa saat itu, yang di pusatkan di Taman Sejeput depan Madjid Al Akbar Masbagik

Kegiatan dilakukan merupakan, pengumpulan atau penggalangan dana untuk korban gempa yang ada di Pulau Lombok. Sehingga dana yang terkumpul diserahkan langsung, berupa sembako berton-ton, pakaian layak pake, ratusan tenda, selimut, genset listrik serta 5000 Nasi bungkus untuk korban gempa yang ada di Kecamatan Sambelia, Sembalun, Desa Obel-obel, Mentareng, Medain Samping, Desa Bila Petung, Dusun Kokok Putek Desa Sajang, sampai ke wilayah Tanjung  Kabupaten Lombok Utara (KLU).

Sebanyak 32 kendaraan berbagai jenis mengangkut sembako  melakukan  konvoy dan lebih dari 500 orang Masyarakat Masbagik ikut serta memberikan bantuan secara langsung ke lokasi. TIMMAS juga melakukan Trauma healing bagi warga masyakarat, khususnya untuk kalangan anak-anak di lokasi terdampak gempa bumi.

(foto/DN) 

Renja asal Desa Lenek Kecamatan Lenek Lombok Timur dari MRI Lombok Timur bergabung dengan MRI NTB , mereka ikut membantu saudara-saudara kita korban gempa bumi Palu Gempa Bumi dan Tsunami Sulawesi 2018 adalah peristiwa gempa bumi berkekuatan 7,4 SR diikuti dengan tsunami yang melanda pantai barat Pulau Sulawesi, Indonesia, bagian utara pada tanggal 28 September 2018, pukul 18.02 WITA.

Di Sulawesi Tengah Renja fan Kawan- kawan selama satu bulan dan ditempatkan pada bagian distribusi.

Relawan lain yaitu, Sri Nurmala asal Pancor Selong Ikut menjadi relawan sejak tahun 2018  saat gempa lombok. Awal gabung di Relawan Komunitas Parenting (KREN ) Lombok , di situ mengikuti latihan langsung tentang trauma healing di latih oleh pakar Psikolog dan TNI.

Aksi pertama Bersama Himpunan Psikolog Indonesia ( HIMPSI) trus berlanjut mendampingi instansi-instansi dan NGO luar daerah.

Aktif bersama Desester Manejemen Indonesia of Institut (DMII ) pusat , karena program mereka mitigasi bencana bagian Trauma healing. Sampai akhirnya bergabung di Masyarakat Relawan Indonesia ( MRI) Lombok Timur sampai saat ini.

Aksi-aksi Sri Nurmala saat bencana, keliling ke semua penjuru terdampak gempa Lombok, pembagian sembako dan Trauma healing, serta aktif pada bencana lainnya , seperti  angin puting beliung di montong gading, Suela, Banjir bandang KLU, Bencana kebakaran di Batu Rotok Sumbawa, dan aksi yang tidak pernah henti yaitu membantu saudara saudara kita berupa Air bersih akibat kekeringan di Lombok bagian selatan.(*)