Kegiatan Tasyakuran Hari Lahir (Harlah) Satu (1) Abad Nahdatul Ulama (NU), dirangkaikan dengan Haul Akbar Masyaikh NU Lombok Timur. (foto/istimewa) 

Dimensintb.com - Ribuan massa masyarakat penuhi arena acara  Tasyakuran Hari Lahir (Harlah) Satu (1) Abad Nahdatul Ulama (NU), dirangkaikan dengan Haul Akbar Masyaikh NU Lombok Timur. Minggu (12/03). Berlangsung di lapangan Gotong royong Masbagik Kabupaten Lombok Timur.

Kegiatan itu, dihadiri langsung oleh Pengurus Besar NU (PB) Yeni Wahid (Putri almarhum Abdurrahman Wahid) dan KH. Ahmad Muafiq atau lebih di Kenal dengan Gus Muafiq. Selain itu, hadir juga Ketua PW NU NTB Prof. TGH. Masnun Tahir, TGH Bahaudin Nur Badarul Islam Rais Syuriah PCNU Lotim, Ketua PCNU Lotim Ustadz Marwan Hakim Arsyad, para Tuan Guru, pengurus NU Lotim dan tamu undangan.

Sementara dari unsur pemerintah, hadir Kepala Kemenag NTB H. Zamroni. Kepala Dinas Sosial NTB Dr. H. Ahsanul Khalik, Bupati Lombok Timur Drs. HM. Sukiman Azmy, Kapolres Lotim AKBP Hery Indra Cahyono, Dandim 1615/ Lotim Letkol Inf. Amin M. Said, SH, Sekda Lotim Drs. HM. Juaini Taofik, dan Ketua MUI Lotim TGH. Abdul Gani, Lc.

Dalam laporannya, Ketua Panita penyelenggara H. Suardi, M.Pd, menyampaikan ucapan terimakasih dan rasa syukurnya atas bisa terselenggaranya kegiatan Harlah 1 abad NU di Lombok Timur serta di rangkaian dengan kegiatan Haul Akbar Masyaikh NU Lombok Timur.

"Bersyukur kita bisa berkumpul pada pagi hari ini untuk menjalin ukuwah wathoniah, ukuwah basyariyah dan ukuwah annahdliyah," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu pula, ia beberkan sejumlah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebelum di acara puncak. "kegiatan yang dilaksanakan yaitu pawai, pentas seni, khotimul qur'an dan haflah al qur'an," sebutnya.

Bupati Lombok Timur HM. Sukiman Azmy, dalam sambutannya sampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi warga NU khususnya pada bidang pendidikan di Lombok Timur. Karena hampir sekitar 20 persen pendidikan di Lombok Timur di kelola oleh warga NU.

Oleh karena itu, Bupati dalam kesempatan itu juga mengajak semua warga NU untuk kedepannya meningkatkan pendidikan agar pendidikan swasta bisa sejajar dengan lembaga sekolah swasta lainnya yang sudah lebih dulu maju.

"Mari kita tingkatkan pendidikan agar sejajar dengan lembaga pendidikan swasta lainnya yang telah maju," ungkapnya.

Ketua PCNU Lombok Timur TGH. Marwan Hakim dalam sambutanya, menyebutkan sejarah berdirinya NU di Lombok Timur, sekitar tahun 50-an para Muasis NU, meletakkan dasar perjuangan Nahdlatul Ulama di Lombok Timur dan dalam peringatan Harlah 1 abad NU di Lombok Timur ini, merupakan

"Mita mengulangi sejarah masa lalu mengawali abad kedua ini kita dikunjungi oleh Zuri'ah para Muasis salah satunya adalah Mbak Yeni Wahid," sebutnya.

Ditegaskan bahwa PCNU Lombok Timur terus melakukan konsolidasi organisasi untuk terus saling menguatkan dengan pengurus di 10 Kabupaten dan Kota di Nusa Tenggara Barat.

"Konsolidasi organisasi terus kami lakukan sebagai pengurus tetap silaturahim dari satu tempat ke tempat yang lain karena dari 10 kabupaten kota di NTB, Lombok Timur yang paling padat dan besar dan luas wilayahnya serta medan dakwah kami berat. NU pada prinsipnya mengajarkan Islam sebagai penetrasi dari ajaran yang paham kanan maupun kiri," tandasnya.

Atas Perjuangan PCNU Lombok Timur, Hj Yeni Abdurahman Wahid, memberikan apresiasi atas perjuangan seluruh kader NU di Lotim, khususnya kepada Ketua PC NU TGH Marwan Hakim yang dengan gigih berjuang bersama NU untuk berdakwah dan membangun pendidikan di Lombok Timur.

"Warga NU wajib cinta terhadap bangsa dan negaranya karena, hal itu bagian dari Iman," ujarnya

Menurut Hj Yeni Wahid, sejarah berdirinya NU. Nahdlatul Ulama dibentuk sebagai upaya untuk menegakkan Islam di bumi Nusantara. Peran NU di dunia cukup banyak. Ulama Nusantara terus berjuang demi tegaknya Islam khususnya di negara NKRI.

"NU tidak mengenal Bid'ah. NU menghormati setiap tradisi yang ada ditengah-tengah masyarakat, NU juga sangat menghormati kaum perempuan. Karena, perempuan adalah tiangnya negara," terangnya

Tugas warga NU sekarang melestarikan tradisi tersebut . Islam yang merangkul, bukan Islam yang memukul. Itulah salah satu tugas NU memasuki abad ke 2. Nahdlatul Ulama tetap mempertahankan NKRI. Karena, saat ini banyak orang yang ingin merubah negara NKRI menjadi negara yang menganut paham lain seperti kilafah dan lain-lain.

"Intinya NU tetap ingin negara Indonesia adalah NKRI yang berdasarkan Pancasila," tegasnya.

Sementara itu, dalam tausiyahnya KH. Ahmad Muwafiq  tokoh ulama NU dari Kabupaten Sleman Jogjakarta, mengatakan Dasar Negara Indonesia adalah Pancasila sudah final. Dan NU berperan menyusun Pancasila tersebut ketika Indonesia akan merdeka.

"Ulama-ulama NU adalah para tokoh pendiri NKRI. NU adalah Ahli Sunnah Waljamaah. NU melanjutkan ajaran Islam yang disebarkan oleh para Wali," ungkap Gus Muwafiq lebih dikenal.

Selain itu, Gus Muwafiq menegaskan Islam hadir untuk menyelamatkan manusia. Islam agama yang mengajarkan persatuan dan menghormati perbedaan. Hidup saling menghargai dan menghormati serta bertanggung jawab. Oleh sebab itu, Muslim di Indonesia adalah agama yang menyatukan seluruh umat.

Dalam kesempatan tersebut Gus Muwafiq, berpesan kepada seluruh warga Nahdiyin (NU) di Lombok dan NTB agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam rangka menjaga keutuhan NKRI. Terutama saat ini dimulainya tahun politik.

Oleh sebab itu, warga Nahdiyin diminta untuk tetap menjaga persatuan meskipun pandangan politik berbeda. Karena, perbedaan itu adalah Rahmat. Tidak ada warga NU yang jadi teroris.

"Para teroris di Indonesia itu bukan orang NU. Karena warga NU cinta tanah air, cinta NKRI. Sebab para ulama NU selalu mengajarkan cinta kepada tanah airnya," tandasnya.(*)