Saat berlangsung kegiatan Workshop Partisipasi Edukasi Publik Bank Indonesia. Bertemakan tema "Cinta Bangga Paham Rupiah", Jumat (19/05). (foto/istimewa) 

Dimensintb.com - Berlangsung Workshop Partisipasi Edukasi Publik Bank Indonesia. Bertemakan tema "Cinta Bangga Paham Rupiah", Jumat (19/05).  Kegiatan yang dilaksanakan Bank Indonesia (BI) bekerjasama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi XI Drs. Hj. Wartiah. M. Pd,

Kegiatan bertujuan memberikan pemahaman  kepada tokoh masyarkat, tokoh agama dan tokoh pemuda. Terkait tentang transaksi modern di Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Berat. bertempat di Gedung Serba Guna Masbagik Timur Kecamatan Masbgaik Kabupaten Lombok Timur

Dalam kegiatan tersebut, dihadiri oleh perwakilan dari Bank BI, Staf Ahli Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Komisi XI Drs. Hj. Wartiah. M. Pd, dan Koordinator 5Wilayah Lombok Timur Rumah Aspirasi Hj. Wartiah Ust. Akmaludin Sya'bani, M.HI, serta Ratusan peserta dari semua unsur.

Pada kegiatan berlangsung, Perwakilan BI Qamal Taufiqurrahman, dalam materinya menyampaikan dan mengajak kepada seluruh peserta Workshop Partisipasi Edukasi Publik, untuk turut ikuti kampanye cinta, bangga dan paham rupiah.

"Mari kita sama - sama kampanyekan untuk cinta, bangga dan paham rupiah," ungkapnya.

Karena menurutnya, Masyarakat harus memiliki kemampuan untuk bisa mengenal karakteristik dan desain rupiah, serta memperlakukan rupiah secara tepat. Tak itu saja, ia juga berharap agar masyarakat menjaga diri dari kejahatan uang palsu dengan cara mengenal, merawat dan menjaga.

"Agar kita mengenal karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, menjaga dirinya dari kejahatan uang palsu dengan Mengenali, Merawat, dan Menjaga," ketusnya.

Selain itu, tentu harus berbangga dengan Rupiah. Sehingga, ia mengajak kepada para peserta dan masyarakat untuk memahami rupiah sebagai alat pembayaran yang sah, simbol kedaulatan NKRI, dan alat pemersatu bangsa.

Sehingga yang tidak kalah penting, tambah dia, masyarakat harus memiliki kemampuan untuk memahami peran Rupiah dalam peredaran uang, stabilitas ekonomi, dan fungsinya sebagai alat penyimpan nilai dalam bertransaksi, berbelanja dan berhemat.

"Kita harus pahami peran Rupiah merupakan alat transaksi dalam berbelanja," pungkasnya.

Kegiatan itu, diakhiri dengan pemberian Souvenir oleh Bank Indonesia kepada para peserta yang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari BI.(*)