Belasan pengurus dan anggota Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Kabupaten Lombok Tengah, mendatangi Polres Lombok Timur, (foto/istimewa)

Dimensintb.com - Belasan Peselancar yang tergabung dalam  Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), mendatangi Polres Lombok Timur (Lotim) dengan membawa saksi yang melihat langsung terjadinya peristiwa terjadi. Terkait dengan kasus dugaan pemukulan wisatawan asing di wilayah kecamatan Jerowaru.

Kehadiran ‎mereka ini juga sebagai bentuk dukungan moril kepada sesama surfing dan juga dalam satu organisasi PSOI. 

"Kami datang untuk memberikan support terhadap teman kami ditetapkan sebagai pelaku kasus dugaan pemukulan wisatawan Asing,"tegas Ketua PSOI Loteng, Damar saat memberikan keterangan pers di Mapolres Lotim, Kamis malam (01/06).

Dikatakannya, pihaknya sangat menyayangkan terjadinya kasus tersebut, akan tapi diminta untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara kekeluargaan.

Karena dalam surfing ada aturan yang harus diikuti, apalagi korban merupakan warga negara asing. Begitu juga korban diduga terlalu arogan dan sering melanggar aturan dalam melakukan surfing.

"Harusnya dalam aturan itu yang menjadi pandu atau gaet harus orang lakol atau boleh dari warga asing tapi harus memiliki visa sebagai pemandu," paparnya.

‎Damar menambahkan ‎dari kejadian terduga mengingatkan kepada korban agar lebih berhati-hati dan menghormati surfing yang lain. Namun dalam kenyataan justru korban justru diduga mamaki-maki pelaku wisata dan mengklaim kalau wilayah itu miliknya.

Maka terjadilah adu mulut diantara keduanya tidak bisa dihindari,maka ini yang menyebabkan terjadinya dugaan pemukulan oleh korban.‎
"Korban yang merupakan wisatawan asing mengeluarkan kata-kata kasar atau makian kepada pada teman kami sehingga melakukan pemukulan terhadap korban," paparnya.

Sementara, Suhardi yang berada di lokasi saat kejadiannya menegaskan kalau pelaku hampir mau ditabrak oleh korban,sehingga menyebabkan korban langsung mengeluarkan kata-kata kasar kepada pelaku.

Maka terjadilah kasus pemukulan tersebut. "Yang jelas pelaku mau ditabrak sama korban, tapi berhasil menghindar, termasuk korban ditegur tapi dimaki-maki maka terjadilah pemukulan korban," tandasnya.
"Pelaku mau ditabrak, tapi bisa dia menghindar. Setelah itu korban ditegur tapi korban justru memaki-maki sehingga pelaku memukul korban," terangnya.

Kasi Humas Polres Lotim, Iptu Nicolas Oesman saat dikonfirmasi mengaku pihaknya belum mengetahui mengenai kedatangan belasan pelaku wisata surfing ke Polres Lotim.

"Nanti saya kroscek dulu ke Reskrim kedatangan mereka,"tandasnya.(*)