Sekjen Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, (foto/istimewa)

Dimensintb.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pengurus Pusat Partai Demokrat, Teuku Riefky Harsya, mengatakan bahwa ada kesepakatan politik antara Partai NasDem dengan PKB. Kesepakatan itu untuk menduetkan Bacapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang juga  Ketua Umum PKB, dalam Pilpres 2024.

Duet pasangan Bacapres Anies Baswedan dengan Bacawapres Cak imin final. kata Teuku  mengetahui kabar itu dari Sudirman Said, selanjutnya pihaknya mengkonfirmasi langsung kepada Anies Baswedan sebagai bacapres yang telah mereka deklarasikan dukungannya.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan, ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima dimensintb.com, Kamis (31/08).

Menurutnya, sebagai partai politik yang telah tergabung dalam koalisi perubahan, dia menyebut Demokrat dipaksa untuk menerima keputusan tersebut.

Sehingga menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya.

"Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai," ucapnya.

Meskipun dikatakanya, Anies Baswedan telah diusung oleh Partai Nasdem sebagai Capres sejak 3 Oktober 2022, tetapi hingga 22 Januari 2023 baik Anies maupun Partai Nasdem belum berhasil membentuk sebuah koalisi Parpol yang memenuhi syarat Presidential Threshold

Lebih jauh ungkapnya, atas dasar persahabatan dan chemistry yang selama ini terbangun antara Anies dan Ketum AHY, maka pada 23 Januari 2023 di sebuah rumah di Jalan Lembang, Jakarta Pusat, Anies Baswedan mengajak Ketum AHY "menjemput takdir" sebagai pasangan Capres- Cawapres 2024-2029 dengan kesepakatan Anies membawa Partai Nasdem, Ketum AHY membawa Partai Demokrat dan keduanya bekerjasama untuk mengajak PKS. Peristiwa ini disaksikan oleh 4 orang dari Tim 8.

"Secara formal, Koalisi Perubahan untuk Persatuan diresmikan 14 Februari 2023 dengan penandatanganan piagam koalisi oleh ketiga ketua umum partai, yang berisi 6 butir,"ujarnya

Namun demikian, sesuatu yang tidak terduga dan sulit dipercaya terjadi. Di tengah proses finalisasi kerja Parpol koalisi bersama Capres Anies dan persiapan deklarasi, tiba-tiba terjadi perubahan fundamental dan mengejutkan.

Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.

Dimana malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.

Demikian fakta kronologis ini kata dia, rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan; pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol; juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan.(DN)