Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, M. Khairul Ikhwan, (foto/istimewa)

Dimensintb.com - Dalam masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Dr Zulkieflimansyah (Zul-Rohmi) provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2018 yang lalu dengan mengusung Visi-Misi NTB Gemilang.

Dimana dalam Visi dan Misi ini, bertujuan untuk menjadikan Bumi Gora ini sebagai sentra industrialisasi, untuk memujudkan hal tersebut berbagai program telah dilakukan baik Zero waste, menjadikan sampah sebagai barang bernilai industri, dan program lainnya.

Memulai program industrialisasi ini, Zul-Rohmi telah melakukan beberapa terobosan, salah satunya, menjadikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di NTB sebagai lokomotif perubahan menuju NTB Gemilang, melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) provinsi NTB, dengan meluncurkan program SMK Gemilang Karya, yang dimana Program ini bertumpu pada 11 Strategi.

Sejak program ini diluncurkan, kemajuan SMK di NTB sangat luar biasa, terbukti menelurkan puluhan ribu lulusan yang siap kerja dengan berbagai kompetensi, dan menjadikannya juga seorang entrepreneur handal dan bisa bersaing mengikuti perkembangan zaman.

Dalam beberapa kesempatan Gubermur NTB, Pria yang akrab dipanggil Bang Zul ini menyampaikan kebanggaannya terhadap berbagai capaian yang diraih oleh SMK di NTB. Sehingga ia berharap ini menjadi model bagi perkembangan Sekolah Kejuruan di seluruh Indonesia.

"Saya berkeliling di seluruh NTB dan menyaksikan SMK kita berlomba-lomba menunjukkan dan menghasilkan inovasi-inovasi baru, sekarang SMK kita bukan hanya bisa merias pengantin akan tetapi SMK kita bisa membuat berbagai mesin," ujar bang Zul beberapa waku yang lalu.

Senada dengan Gubernur NTB, Wakil Gubernur NTB yang pamiliyar disapa Ummi Rohmi, dalam beberapa kesempatan menyampaikan, proses ini tidak berhenti sampai di sini saja, hal ini terus-menerus berkesinambungan agar SMK betul-betul menurunkan entrepreneurship orang yang mau kerja, orang yang mau usaha dan melahirkan anak-anak yang kuat mentalnya untuk menjadi entrepreneur.

Menurtnya, SMK Gemilang Marya adalah sebuah program unggulan yang bertujuan untuk mengembangkan SMK menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing, serta berkontribusi terhadap industrialisasi di Nusa Tenggara Barat.

"Program ini didasarkan pada visi misi kepemimpinan Zul-Rohmi sebagai gubernur dan wakil gubernur (NTB)," bebernya.

Atas hal tersebut, Kepala Bidang SMK Dikbud NTB, M. Khairul Ikhwan dalam rilis tertulisnya, memaparkan Sekolah dalam bidang SMK telah melahirkan 11 strategi SMK Gemilang Karya dalam rangka memenuhi kebutuhan industrialisasi selama masa kepemimpinan Zul- Rohmi.

Sehingga pada tahun 2023 ada 100 SMK di NTB yang telah ditata ulang program keahlian sarana prasarana dan sumber daya manusianya. Selain itu, untuk menguatkan kelembagaan dan kemandiriannya SMK-SMK di NTB juga didorong untuk menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

"Hingga di pertengahan September 2023, kata ikhwan, 34 SMK di NTB telah ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah, hal ini untuk memperkuat pembelajaran serta mampu menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi," ujar M. Ihwan dalam rilis yang diteima media ini, Jumat (22|9).

Menurutnya, dalam 145 grup produktif telah diikutsertakan oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum dalam kegiatan workshop pembelajaran berbasis produk atau teaching Factory. Selain itu, SMK Gemilang karya juga menyelenggarakan pembelajaran berbasis Project pada kelas kewirausahaan atau startup dengan melibatkan 2.328 siswa SMK.

Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyiapkan para siswa Sekolah Kejuruan menjadi wirausahawan melalui program satu siswa satu usaha, dalam rangka penyelarasan kebutuhan pasar kerja dengan lulusan sekolah kejuruan  selama masa kepemimpinan Zul-Rohmi.

Diterangkan Ikhwan, telah dilakukan kerjasama antara 748 industri dunia usaha dan dunia kerja dengan seluruh SMK di NTB, agar para lulusan SMK mendapat informasi tentang lowongan kerja tersalur dan terdata keberadaannya pada industri dunia usaha dan dunia kerja. Berikutnya telah didirikan 85 bursa kerja khusus atau BKK SMK yang mampu menelusuri keberadaan 23.087 alumninya dan menyalurkan 11.543 tamatannya dengan masa tunggu paling lama 6 bulan.

Tak hanya itu, sekitar 184 orang guru tamu yang berasal dari industri dunia usaha dan dunia kerja juga telah mengambil bagian dalam program industrialisasi mengajar di SMK yang ada di NTB sejak 2021 hingga 2023.

Tak sampi disitu, agar mendapatkan pengalaman industri dan meningkatkan keterampilan mengajarnya. Sehingga ada sekitara 175 guru SMK juga telah mengikuti kegiatan pemagangan pada berbagai perusahaan instansi dan organisasi terkait. Kemudian, sebagai modal dasar masuk dunia kerja, Siswa SMK telah mengikuti sertifikasi atau uji kompetensi pada 20 lembaga sertifikasi profesi (LSP).

Dalam rangka mengintegrasikan budaya kerja dan industri, Sekitar 81 SMK di NTB melaksanakan proses pembelajaran dan tradisi program Sabtu budaya pada setiap akhir pekan selama kepemimpinan Zul Romi. Kemudian 5.950 siswa SMK telah mengikuti kegiatan kunjungan industri wisata belajar guna mendukung misi industrialisasi di NTB

"Kita Optimis Industrialisasi di NTB sebentar lagi akan terwujud," tandasnya.

Sebagai informai, bebapa capaian SMK NTB 2023 berdasarkan laporan akhir bidang SMK sebagai berikut ; 

1. Penataan Ulang/Refocusing
Dalam rangka memenuhi kebutuhan industri, selama masa kepemimpinan Zul-Rohmi, ada 100 SMK di NTB yang telah ditata ulang program keahlian, sarana pra sarana, dan sumber daya manusianya.

2. SMK menjadi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).
Selain penataan ulang, untuk menguatkan kelembagaan dan kemandiriannya, SMK-SMK di NTB juga didorong untuk menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Hingga pertengahan September 2023 sudah ada 34 SMK di NTB yang telah ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah.

3. Pembelajaran Berbasis Produk (PBL/TEFA), 145 Wakasek Kurikulum dan Guru Produktif.

SMK se-NTB telah mengikuti Workshop PBL TEFA. Untuk menunjang pelaksanaan program-program BLUD serta memperkuat pembelajaran yang mampu menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi dari kegiatan praktik yang dilakukan para siswa SMK, 145 guru produktif dan wakil kepala sekolah urusan kurikulum telah diikutsertakan dalam kegiatan workshop pembelajaran berbasis produk/PBL atau teaching factory/ TEFA.

4. Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) Pada Kelas Kewirausahaan/Startup.
2.328 Siswa SMK se-NTB telah terlibat aktif dalam Kelas Berbasis Proyek/Wirausahawan Startup. Selain ketiga program unggulan di atas, SMK Gemilang Karya juga menyelenggarakan Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) pada kelas kewirausahaan startup dengan melibatkan 2.328 siswa SMK se-NTB. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menyiapkan para siswa SMK menjadi wirausahawan melalui program satu siswa satu usaha.

5. Penguatan LINK & MATCH antara SMK dan IDUKA.
748 Mitra IDUKA bekerjasama dengan SMK. Dalam rangka penyelarasan kebutuhan pasar kerja dengan lulusan SMK, selama masa kepemimpinan Zul Rohmi, telah dilakukan kerjasama antara 748 Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja dengan seluruh SMK di Nusa Tenggara Barat.

6. Pendirian dan Penguatan BKK (Bursa Kerja Khusus) SMK.
85 SMK se-NTB telah memiliki BKK,mampu menelusur 23.087 dan menyalurkan 11.543 tamatannya. Agar para lulusan SMK mendapat informasi tentang.lowongan kerja, tersalur, dan terdata keberadaanya.pada industri dunia usaha dan dunia kerja telah didirikan 85 Bursa Kerja Khusus/BKK SMK yang mampu menelusuri keberadaan 23.087 alumninya dan menyalurkan 11.543 tamatannya dengan masa tunggu paling lama 6 (enam) bulan.

7. Pelaksanaan Guru Tamu/Industri Mengajar.
SMK se-NTB. 184 orang guru tamu yang berasal dari industri dunia usaha dan dunia kerja juga telah mengambil bagian dalam program Industri Mengajar di SMK se Nusa Tenggara Barat sejak 2021 hingga 2023

8. Pelaksanaan Guru Magang. di IDUKA.
Sebanyak 175 Guru SMK se-NTB melakukan pemagangan di berbagai industri. Untuk memperoleh pengalaman industri dan meningkatkan keterampilan mengajarnya, 175 guru SMK se-NTB telah mengikuti kegiatan pemagangan pada berbagai perusahaan, instansi, dan organisasi terkait.

9. Penguatan SMK Sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1).
Sebanyak 8.198 siswa SMK se-NTB telah mengikuti sertifikasi/uji kompetensi pada 20 Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP-P1) SMK di Provinsi Nusa Tenggara Barat.

10. Pelaksanaan Sabtu Budaya Pengintegrasian Budaya Kerja.
Sebanyak 81 SMK se-Nusa Tenggara Barat telah melaksanakan program Sabtu Budaya setiap akhir pekan.

11. Kunjungan Industri (Wisata Belajar).
Selama kepemimpinan Zul-Rohmi, 5.950 siswa SMK se-NTB telah mengikuti kegiatan kunjungan industri/wisata belajar guna mendukung misi industrialisasi di Provinsi Nusa Tenggara Barat.(*)