Saat APHT pertama di NTB, diresmikan Gubernur NTB, Dr Zulkiflimansyah,  yang berlokasi di Poakmotong Kecamatan Masbagik Lombok Timur, (foto/istimewa)

Dimensintb.com - Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. H. Zulkiflimansyah meremikan secara Langsung Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau (APHT) pertama di NTB, berlokasi di eks pasar paokmotong.

APHT pertama dibangun di NTB, yang lokasi eks pasar Paokmotong Kecamatan Lombok Timur Provinsi NTB. Selain Gubernur NTB. Hadir Bupati Lombok Timur yang di Wakil oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Tumur HM. Juaini Taofik, Pejabat Beacukai NTB, Forkominda NTB dan Lombok Timur, Kepala OPD NTB dan Lombok Timur, Forkopicam Masbgaik, Kepala Desa se-Kecamatan Masbagik dan Tokoh Agama serta Masyarakat.

Dalam sambutanya, Zulkiflimansyah Gubernur NTB mengatakan bahwa NTB selama ini berada dalam kondisi kemiskinan dan daerah NTB tertinggal, karena tidurnya terlampau lelap bertahan-tahun bahkan sampai puluhan tahun.

"Tapi terus terang, ini suatu hal yang sangat sederhana tapi ini sangat mendalam kita hidup di  Kabupaten Lombok timur NTB," ungkap sebelum meresmikan APHT, Kamis (14|9)

Bagaimana tidak miskin, Lanjut orang nomor satu di NTB ini yang akrab disapa bang Zul, katakan  masyarakat petani sudah terbiasa menjual jagung berhektar-hektar dan berkapal-kapal. Akan tetapi satu bulan kemudian jagung yang dikirim kembali dalam bentuk pakan ternak dan dibeli dengan harga yang mahal.

Tak itu saja, Zul menyinggung bahwa selama ini desa melakukan tenun, dan akhirnya dengan jumlah terbatas dan dijual dengan harga 500 ribu kepada pelancong-pelancong dari surabaya, jakarta dan jawa barat. Akan tetapi di jakarta, Jawa barat dan surabaya di ubah menjadi baju dan dijual dengan harga jutaan rupiah.

Selain itu, menyoroti bagaiman bangganya masyarakat yang memiliki hasil tembakau yang dipanen dengan jumlah besar dari lahan yang berhektar-hektar. Akan tetapi hasil tembakau kelas dunia yang diproduksi kembali dalam bentuk rokok yang dijual dengan harga yang mahal. 

"Kita bangga punya hasil pertanian berhektar - berhektar hingga ribuan ton sampai petani kita tersenyum naik haji. Tapi kita membelinya jauh lebih mahal," terangnya.

Menurutnya, Daerah itu tetap miskin, dikarenakan Daerah tersebut tidak memiliki keberanian untuk mengelola bahan mentahnya menjadi prodak yang mempunyai nilai tinggi. 

Sehingga, sambung Zul, sudah saatnya NTB ingin juga sejajar dengan Provinsi lain, ehingga masyarakat NTB bisa merasakan kesejahtraan dan kemakmuran.

"Saya dibeberapa kesempatan diundang dan menyaksikan diperusahaan, saya kira akan diekspor ke Cina atau Eropa. Tapi mereka jual kembali dengan harga yang lebih mahal kepada kita,"cetusnya.

Oleh karane itu, Idustrialisai sangat penting untuk menghadirkan kemakmuran dan kesejahtetaan Kepada masyarakat. Sehingga hadirnya APHT di NTB akan sangat berdampak langsung Kepada para selaku usaha serta masyarakat langsung.

Karena, tambah Zul, tidak mudah mengubah tembakau menjadi rokok meskipun prosesnya sangat sederhana. Seperti terlihat dalam peresmian APHT hari ini, merupakan proses panjang beberapa hambatan dan tantangan yang terjadi.

Karena dalam indutrialisasi itu, yang berat bukan merubah tembakau menjadi rokok. Tapi yang paling berat adalah merubah cara berfikir bahwa sebenarnya kalau ada keinginan pasti allah hadirkan jalan dan kemudahan.

"Industrialisai itu bukan teori Gubernur dan Pemda NTB. Tapi keharusan kita untuk menghadirkan kemakmuran dan kesejahtraan itu," tandasnya.(*)