Kepala Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur (Lotim), H. Ahad. (foto/istimewa)


Dimensintb.com, Lombok Timur - Kepala Dinas Perlindungan Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur (Lotim), H. Ahmad diduga menebar ancaman kepada para tenaga Honor Daerah (Honda) di lingkup kerjanya.

Pasalnya tenaga honda yang berjumlah sebanyak 130 orang yang mempertanyakan kejelasan sisa honor yang dua bulan belum dibayarkan pihak Dinas saat dikumpulkan belum lama ini dari 12 bulan, hanya dibayarkan selama 10 bulan saja.‎

Namun justru para tenaga Honda tersebut diduga mendapatkan ancaman kalau sampai mencuat di media masalah ini, maka tenaga honda di lingkup DP3AKB diminta untuk membuat surat pernyataan mengundurkan diri.

Kemudian masalah itu menjadi bahan perbincangan dikalangan pegawai DP3AKB Lotim maupun tenaga Honda yang ada.

"Tidak seharusnya bicara seperti itu, akan tapi hendaknya berikan semangat tenaga honda yang hanya gajinya hanya Rp 500 ribu perbulan," kata para pegawai dinas DP3KB Lotim maupun tenaga honda, Rabu (10/01).

Kepala DP3AKB Lotim, H. Ahmad saat dikonfirmasi dengan tegas membantah kalau pihaknya telah melakukan pengancaman terhadap tenaga honda yang ada di lingkup kerjanya. Akan tapi pihaknya memberikan saran saja kepada tenaga honda mengundurkan diri jika ada pekerjaan yang menjanjikan.

" Tidak benar kalau dirinya mengancam tenaga honda,tapi hanya sekedar saran saja silahkan tenaga honda mundur kalau ada pekerjaan diluar yang menjanjikan," tegas Ahmad. 

Menurutnya pemberian gaji selama 10 bulan terhadap tenaga honda sudah sesuai dengan DIPA yang ada untuk 130 orang tenaga honda tahun 2023. 

Hal ini dilakukan karena kondisi keuangan daerah." Pemberian gaji selama 10 bulan sesuai dengan DIPA," ujarnya.(DN)