Dimensintb.com, Lombok Tengah – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Lombok Tengah menggelar kegiatan Forum Group Discussion (FGD) terkait kebencanaan sebagai upaya memperkuat kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam. Kegiatan tersebut berlangsung di Kantor Bupati Lombok Tengah, Senin (waktu setempat).

FGD tersebut dihadiri oleh perwakilan Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (Bizam), Gede Dedy, Ketua FPRB Lombok Tengah Hasan Masad, serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah.

Ketua FPRB Lombok Tengah, Hasan Masad, dalam sambutannya menjelaskan bahwa FGD ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi berbagai potensi bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.

Selain itu, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk mengidentifikasi potensi risiko bencana di wilayah Lombok Tengah sekaligus merumuskan strategi pengurangan risiko secara komprehensif dan terintegrasi.

“FGD ini dilakukan untuk meningkatkan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi non-profit dalam menghadapi bencana alam,” ujar Hasan.

Ia menambahkan, melalui FGD ini diharapkan dapat disusun rencana aksi yang konkret guna meminimalisir dampak bencana, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan.

“Sebelum terjadi bencana, kita harus menyiapkan langkah-langkah mitigasi sebagai bentuk pencegahan,” tegasnya.

Sementara itu, narasumber dari BMKG Bandara Bizam, Gede Dedy, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), baik Pulau Lombok maupun Sumbawa, memiliki tingkat risiko bencana alam yang cukup tinggi.

Menurutnya, berbagai jenis bencana berpotensi terjadi, mulai dari banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran, hingga kekeringan, sehingga diperlukan upaya antisipasi yang matang dari seluruh pihak.

“Yang jelas, seluruh wilayah di NTB memiliki potensi terjadinya bencana. Karena itu, kesiapsiagaan dan mitigasi harus dilakukan sebaik mungkin,” jelasnya.

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang melibatkan seluruh peserta guna memperdalam pemahaman serta merumuskan langkah strategis dalam pengurangan risiko bencana di Lombok Tengah.(*)