Ketua Ketua Umum HMI Cabang Selong, Muhammad Junaidi.

Dimensintb.com, Lombok Timur – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Selong akan menyelenggarakan Konferensi Cabang (Konfercab) XVII dan Musyawarah KOHATI Cabang XVI pada 17–21 Desember 2025.

Agenda ini merupakan forum konstitusional tertinggi di tingkat cabang yang memiliki mandat strategis dalam merumuskan arah ideologis, intelektual, serta kebijakan organisasi di tengah dinamika sosial, politik, dan keumatan yang kian kompleks.

Mengusung tema “Meneguhkan Peran HMI sebagai Laboratorium Intelektual dan Penggerak Peradaban Umat”, forum ini menjadi penegasan sikap organisasi untuk mengembalikan tradisi intelektual sebagai fondasi utama gerakan HMI.

Dalam kerangka tersebut, HMI diposisikan tidak hanya sebagai organisasi mahasiswa, tetapi sebagai institusi produksi pengetahuan, pusat kaderisasi kepemimpinan transformatif, serta ruang artikulasi kepentingan umat dan bangsa.

Ketua Umum HMI Cabang Selong, Muhammad Junaidi, menegaskan bahwa Konfercab XVII dan Musyawarah KOHATI XVI harus menjadi titik balik kebangkitan intelektual HMI Cabang Selong. Menurutnya, tantangan zaman menuntut HMI untuk melampaui pola gerakan reaktif menuju gerakan yang berbasis gagasan, riset, dan tawaran solusi konkret atas problem sosial.

“Kepemimpinan HMI ke depan tidak cukup hanya adaptif terhadap perubahan sosial, tetapi harus progresif dan visioner. Ketua Umum HMI Cabang Selong harus tampil sebagai intelektual organik, tokoh pembaruan, dan aktor strategis dalam merespons problematika umat dan bangsa,” tegasnya.

Ia menambahkan, HMI harus hadir di ruang publik sebagai subjek pemikiran, bukan sekadar objek peristiwa. Kekuatan utama HMI, lanjutnya, terletak pada konsistensi nilai keislaman, keilmuan, dan keindonesiaan yang diwujudkan dalam praksis sosial yang berkelanjutan.

"Konfercab dan Musyawarah KOHATI tidak hanya dimaknai sebagai agenda rutin organisasi, melainkan sebagai medium strategis untuk merumuskan arah gerak HMI Cabang Selong ke depan," terangnya.

Fokus pembahasan diarahkan pada penguatan tradisi riset dan kajian keilmuan, advokasi kebijakan publik yang berpihak pada keadilan sosial, penguatan gerakan sosial transformatif yang berakar pada nilai Islam dan keindonesiaan, serta konsolidasi dan penguatan kader, khususnya kader perempuan.

Musyawarah KOHATI Cabang XVI menjadi bagian integral dari agenda besar tersebut dengan menitikberatkan pada peningkatan kualitas kader perempuan HMI agar mampu tampil sebagai subjek intelektual dan agen perubahan sosial. KOHATI dipandang memiliki peran strategis dalam memperluas spektrum kepemimpinan HMI yang inklusif, kritis, dan berkeadaban.

Melalui forum ini, HMI Cabang Selong juga diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi strategis organisasi, memperkuat konsolidasi internal kader, serta meneguhkan posisinya sebagai episentrum gerakan intelektual Islam di tingkat lokal dan regional.

Dengan terselenggaranya Konferensi Cabang XVII dan Musyawarah KOHATI XVI, HMI Cabang Selong menegaskan komitmennya untuk menjaga marwah organisasi. "Kita perkuat daya intelektual kader, serta mengambil peran strategis dalam membangun peradaban umat dan bangsa yang berkeadilan, berpengetahuan, dan bermartabat," tandasnya.(*)