DimensiNTB - Lombok Timur,

Dokter Muda yang juga Relawan kemanusiaan, Ariska Mardiana Emha, mengajak remaja sadar akan kesehatan mental, karena akan berdampak tidak hanya pada kesehatan mereka sendiri, tetapi juga kesehatan anaknya nantinya di masa pertumbuhan.

Jika melihat fenomena saat ini, masalah kesehatan mental menjadi juaranya. Masalah ini bisa berasal dari ketidakpuasan dan semakin banyaknya tuntutan hidup yang ingin mereka capai. Media online tempat mereka bersosialisasi menjadi tempat mereka membandingkan diri sendiri.

Sumber utama masalah mental ini seringkali pada penampilan, sampai ada istilah yang sering didengar yaitu “goodlooking terdepan” hal ini menimbulkan insecurity (rasa tidak aman) yang justru membuat ketidakpuasan atas apa yang dimiliki.

"Ketidakpuasan berujung overthingking dan stress,” ujar Ariska dalam pemaparannya di sharing session live Ig yatim care foundation, kamis (01/08/2022).

Arizka yang seorang dokter muda lulusan Fakultas kedokteran Universitas Mataram, lebih jauh mengatakan, belum lagi sesuatu yang dianggap kekurangan oleh mereka menjadi bahan bullying, yang membuat kebanyakan anak dan remaja struggle dalam melanjutkan hidup mereka. Permasalahan selanjutnya yaitu percintaan.

"Kita tidak usah menutup mata, kita bisa lihat anak sekolah dasar pun sudah memahami apa itu pacar," terang Ariska Mardiana, sambil meyebut bahwa kondisi umur sekolah dasar belum bisa menyelesaikan masalah yang berat, dan masalah cinta bisa di asumsikan menjadi masalah berat.

Kondisi ini, diterangkan bisa dilihat saja hingga berumur tua pun tidak menjamin seorang tersebut dapat menyelesaikan masalah yang terkait dengan cinta. Masalah lainnya masih banyak, seperti kecanduan gadget untuk hal yang “wasting time” seperti gaming, sosial media, porn, dan hal negatif lainnya.

Selain itu, Ia juga mendorong agar remaja hidup sehat memperhatikan apa yang dikonsumsi jangan sampai zat terlarang, alcohol, merokok, bergadang nongkrong yang sebenernya tidak penting justru mereka menjadikan ini sebagai “trend” agar terlihat kekinian.

Kampanye dengan sosial media ini dilakukan pada generasi muda tersebut guna membangun kesadaran untuk mempersiapkan generasi kolaborasi yang sehat baik secara fisik maupun mental. (*)