Kegiatan silaturahmi dan halal bihalal Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (PGNW) dengan pemerintah daerah (Pemda) Lombok Timur. (foto/istimewa)

Dimensintb.com - Mewakili Bupati Lombok Timur Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Timur Drs. HM. Juaini Taofik menghadiri acara silaturahmi dan halal bihalal Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (PGNW) dengan pemerintah daerah (Pemda) Lombok Timur.

Selain Sekda Lombok Timur (Lotim) HM. Juaini Taofik, Hadir pula Kepala BKPSDM Lotim, Perwakilan Polres Lotim, pimpinan pusat PGNW bersama jajaran kepengurusan yang ada di Lotim, beserta guru-guru yang tergabung dalam PGNW. Senin (08/05). Berlangsung di pendopo Bupati Lombok Timur.

Mewakili Bupati Lotim, Sekda Lotim HM. Juaini taufik memberikan apresiasi atas terselenggara kegiatan yang di gagas oleh PGNW Lotim hari ini. Dimana Seharusnya Pemda yang mengundang para tokoh untuk melakukan silaturrahmi, tapi luar biasa hari ini dari PGNW melakukan gagasan melakukan silaturrahmi dengan pemerintah. Disinilah perlunya kolaborasi dan komunikasi.

"Inilah luar biasanya PGNW tanpa menunggu dari pemerintah, PGNW yang menggagas duluan, inilah yang disebut dengan komunikasi yang baik antara guru dan pemerintah," ungkapnya.

Disebutkan Sekda, Dari 15 Kabupaten/Kota  di Indonesia ternyaman, dan Lombok Timur masuk rangkong ke tiga pada kota ternyaman dari 415 Kabupaten/Kota yang tersebar di Indonesia. itu berdasarkan sumber berita harian kompas.

"Alhamdulillah dengan melihat data yang dirilis oleh media tersebut membuktikan kabupaten Lombok Timur daerah yang aman," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat (Pimpus) PGNW Hj. Lale Yaqutunnafis, S.Sos, MM. dalam sambutanya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemda Lotim yang sudah memberikan Lokasi tempat kegiatan, sehingga acara ini bisa terlaksana.

"Alhamdulillah dari PGNW Lombok Timur menggelar acara halal bihalal dengan Pemda Lombok Timur bisa terlaksana dan pihak Pemda bisa memfasilitasi ya juga, saya selaku Pimpus PGNW mengucapkan banyak terima kasih," ujarnya.

Dijelaskan Ummi Lale Yagut sapaan akrabnya, PGNW merupakan wadah yang dibangun oleh Guru Besar pendiri organisasi NW, yakni Almagfurullah Maula Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Majid. Dimana di dalam organisasi NW itu dirikan madrasah yang disebut Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiah (NWDI) dan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiah (NBDI).

"Di dalam Madrasah itu ada guru, dan untuk menghimpun guru yang bernaung di madrasah tersebut beliau mendirikan badan otonom yang disebut dengan PGNW," terangnya.

Masih kata dia, bahwa Pendiri organisasi  Nahdlatul Wathan saling cintanya pada tanah air untuk memberantas kebodohan, jauh sebelum UUD 1945 mengamanatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Beliau sudah memberikan wadah mulai dari madrasahnya hingga gurunya dengan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut.

"Karenya guru madrasah diperlukan perhatian pemerintah daerah juga, dimana pemerintah berperan aktif mencarikan solusi untuk kesejahteraan guru," katanya.

Dikatakan Ummi Lale Yaqut, di Lombok Timur dengan jumlah sekolah dan madrasah yang cukup benyak yang secara langsung memberikan manfaat yang besar juga bagi kabupaten Lombok Timur, bagaimana tidak pemerintah tidak perlu lagi bersusah payah membangun sarana pendidikan.

Dari sejak Maulana Syaikh sudah membangun Madrasah dan sekolah yang ataupun tanpa bantuan perintah , sampai ada yang swadaya penuh. Itu merupakan keuntungan pemerintah. Tetapi dari semua itu hanya satu yang harapkan yakni bagaimana perhatian pemerintah terhadap para guru.

"Masyarakat membangun Madrasah dengan niatan Lillahitaala dan hanya mengharapkan Ridlo dari Allah SWT. Cuma sekarang yang perlu diperhatikan oleh pemerintah bagaimana kesejahteraan dari para guru ini agar kwalitas pendidikan dapat tercapai," ulasnya.

Di tambahkan Ummi Lale Yaqut mengajak Pemda Lotim untuk sinergi saling dan saling menguatkan antara guru dan pemerintah agar tujuan dari mencerdaskan kehidupan bangsa bisa tercapai.

"Semoga ke depan apa yang menjadi cita-cita pejuang untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bisa lebih baik lagi kedepannya tetun dengan sinergi guru dan pemerintah," pungkasnya. (*)