(foto/istimewa)

Dimensintb.com, Lombok Timur - Desa Jeruk Manis Kecamatan Sikur Lombok Timur (Lotim), yang setidaknya memiliki 16 simpanan mata air yang terletak persis berada di bawah kaki Gunung Rinjani. Namun hingga saat ini belum dikelola dan tata secara optimal.

Karena kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) terkait dengan pengelolaan dan pemeliharaan sumber mata air ini membuat hajatan Pemeribtah Desa (Pemdes) jeruk manis akan bersinergi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Lotim.

Demikian diungkapkan Kades Jeruk Manis Nasipudin usai bertemu Direktur Teknik (Dirtek) PDAM Lotim diruang kerjanya, Kamis(16/11).

"Kita mempunyai banyak sumber mata air, namun kita akui sampai saat ini belum dikelola atau penataan yang belum optimal," ujarnya

Dikatakannya, hajatan sinergisitas Pemdes Jeruk Manis dengan PDAM Lotim ini, sehingga mata air di wilayah itu tidak sia-sia. Ia juga berharap agar sinergi yang bangun dengan pihak PDAM akan membantu bagaimana pengelolaan mata air yang lebih baik kedepannya.

"Kita berharap.dengan adabya sinergi ini akan membantu bagaimana untuk mengelola Mata air ini dengan baik" harapnya.

Sementara itu, Direktur Teknik PDAM Lotim, Lalu Sriadi menyambut dengan baik niat dari Pemdes Jeruk Manis untuk bersama-sama melakukan pengelolaan terhadap mata air yang ada disana agar tetap terpelihara dengan baik.

"Kita sangat senang dengan niat baik bapak Kepala Desa untuk bersama-sama bagaimana untuk penataan mata air dengan baik sehingga Air tersebut bisa di fungsikan secara optimal juga," ungkapnya.

Tentu dengan telah dilakukan kerjasama ini, pihak  PDAM Lotim bersama dengan pemdes Jeruk Manis, akan meninjau langsung lokasi dari sumber-sumber mata air yang ada di wilayah Desa Jeruk Manis ini. Berikutnya akan melakukan observasi dan penelitian terhadap debit air yang dihasilkan dari tiap sumber mata air.

Selain itu, pihaknya akan mengecek semua mata air dan akan membuat rencana pengelolaan semua mata air. Serta pihaknya akan terlebih dahulu melakukan koordinasi kepada Pimpinan Direktur Utama terkait program tersebut.

"Kami akan melakukan pengecekan dulu sumber mata air yang ada baru kita bisa menentukan tidakan dan langkah yang akan kita lakukan," tandasnya. (*)