Foto, Usai Pelantikan Direktur Baru RSUD R. Soedjono Selong. Sekda Lotim Bersama Pejabat Yang hadir dalam Pelantikan tersebut. (foto/DN) 

Dimensintb.com-Pelantikan Direktur Baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R Soedjono Selong, dinilai oleh beberapa netizen di beberapa grup Whatsapp yang diasumsikan terlalu tergesa-gesa, pasalnya tidak melalui pansel.

Sebelumnya, Pelantikan Direktur RSUD dr. R Soedjono Selong yang dilaksanakan pada Senin (05/12) pagi, yang bertempat diruang Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur. Hingga menarik perhatian banyak pihak.

Merespon hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur, HM. Juaini Taofik, dengan cepat memberikan statement klarifikasi di beberapa Grup Whatsapp.

"Izin klarifikasi, pada surat pengumuman Salter Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama sebelumnya memang Jabatan Direktur RSUD termasuk jabatan yang dilelang," ungkap Sekda membuka tulisan klarifikasinya.

Kendati demikian, sambung Sekda, sebelum hari ini pihaknya juga sudah menyatakan bahwa untuk Jabatan Direktur Rumah Sakit Soedjono Selong dibatalkan untuk di salter. Sesuai dengan Asas penyelenggaraan pemerintahan yang baik, yang mana pejabat menyatakan juga yang meralat atau membatalkannya.

Ia menegaskan bahwa proses tersebut sudah dilaksanakan. "Demikian Klarifikasi kami. Terimakasih atas saran, kritikan dan masukannya," tegas Sekda yang dikenal memiliki sisi humanis, membuat dirinya memiliki hubungan yang dekat dengan semua kalangan.

Sebagaimana arahan Bupati, tambah Kak ofik sebutan familiar Sekda, untuk Direktur RSUD Raden Soedjono Selong untuk terus berikhtiar memudahkan pelayanan kesehatan kepada warga Lombok Timur.

"Tidak lupa beliau (Bupati-red) mengapresiasi kinerja baik Direktur sebelumnya dan mendo'akan semoga Bapak Tantowi Jauhari yang sedang mengikuti kuliah lanjutan di Universitas Hasanuddin Makasar senantiasa dimudahkan dan dilancarkan. Aamiin yaa Rabbal'alamiin," doa Sekda menutup klarifikasinya.

Terpisah, dr.H. Tantowi Jauhari, saat dikonfirmasi dan diminta tanggapannya terkait pergantian dirinya sebagai Direktur RSUD Soedjono Selong, dalam pernyataan. "Bersama ini tyang (saya) haturkan Matur Agung Tampiasih (terimakasih yang sebesar-besarnya) atas kepercayaan, dukungan dan doa, arahan, saran, support selama 3 tahun tyang mengemban amanah sebagai Direktur," tulisnya mengawali.

Bersama ini pula, dirinya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas banyak kekurangan, khilaf dan salah dalam berkoordinasi dan berkomunikasi selama menjabat sebagai Direktur di rumah sakit umum Soedjono.

"Dan akhirnya tyang (saya) mohon dukungan dan doa restu, agar Allah SWT memberikan kemudahan bagi tyang (saya) yang melaksanakan tugas belajar Konsultan Bedah Onkologi di Fakultas kedokteran Unhas di Makassar," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, dirinya menyampaikan harapan sekaligus keyakinan, bahwa Insya Allah dalam 2,5 tahun kedepan RSUD memiliki layanan Kanker, dan semoga berkembang maju menjadi center Onkologi di NTB.

Dirinya juga berharap, setelah center layanan ibu dan anak yang telah berhasil diwujudkan di tahun 2021, serta center Uronefro di tahun 2022, layanan-layanan unggulan di RSUD dr. R Soedjono dapat menyusul diwujudkan kedepannya, yakni layanan jantung terpadu dan stroke serta layanan kanker.

"Sehingga visi misi RSUD dr.R Soedjono Selong menjadi pusat rujukan regional di NTB bisa menjadi nyata," harapnya sembari mengucap doa "Amin Ya Rabbal Alamin".

Saat ditanya soal perasaan pribadinya setelah posisinya diganti oleh dr. Hasbi Santoso sebagai Direktur rumah sakit yang baru, ia memberikan jawaban yang sungguh di luar dugaan banyak orang.

"Kalau untuk pribadi saya, memang saya yang mengajukan permohonan tugas belajar. Untuk pengganti Direktur, saya serahkan kepada pimpinan yang memiliki wewenang," pungkasnya.(DN)